TIMES KUDUS, JAKARTA – Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney sama-sama mengecam situasi kemanusiaan di Gaza yang mereka sebut sebagai bencana besar. Keduanya mendesak Israel segera menghentikan blokade dan memberi akses penuh bagi bantuan internasional.

Dalam pernyataan pada Jumat (25/7/2025), Albanese menyebut kondisi di Gaza telah “melampaui ketakutan terburuk dunia.” Ia menegaskan, penolakan Israel terhadap penyaluran bantuan serta tewasnya warga sipil, termasuk anak-anak yang mencari makanan dan air, “tidak bisa dibenarkan atau diabaikan.”

Albanese meminta Israel mematuhi hukum internasional, mengizinkan PBB dan organisasi penyalur bantuan menjalankan misi kemanusiaan dengan aman, serta menghentikan rencana pengusiran paksa permanen terhadap warga Palestina.

Ia juga menegaskan komitmen Australia terhadap solusi dua negara dan dukungan pada semua upaya internasional mewujudkan gencatan senjata.

Sikap tegas juga disampaikan Carney pada Kamis (24/7) melalui media sosial X. Ia mengkritik Israel karena gagal mencegah krisis kemanusiaan di Gaza dan menuntut agar kontrol distribusi bantuan diserahkan kepada lembaga internasional.

“Banyak bantuan yang didanai Kanada masih tertahan dan tidak bisa menjangkau warga sipil yang kelaparan,” ujarnya.

Carney menilai penolakan akses kemanusiaan sebagai pelanggaran hukum internasional. Ia juga meminta semua pihak berunding secara serius demi gencatan senjata, mendesak Hamas membebaskan seluruh sandera, serta menuntut Israel menghormati integritas wilayah Gaza dan Tepi Barat. Kanada, kata dia, tetap mendukung solusi dua negara untuk menjamin perdamaian dan keamanan bagi Israel dan Palestina.

Blokade Israel yang telah berlangsung berbulan-bulan di Gaza menuai kecaman luas dari berbagai lembaga kemanusiaan. Penyaluran bantuan masih sangat terbatas, sementara kelaparan dan penyakit terus menyebar di wilayah kantong berpenduduk padat itu. (*/aljazerra/xinhua)